Penulis: Yun Pratiwi

Yulia, wanita batik yang diperkenalkan kepada saya oleh saudara perempuan saya dua tahun lalu. Ibunya adalah seorang pembatik senior dari Palangkaraya yang tumbuh di tengah masalah ekonomi. Karena keluarganya tidak hanya mengandalkan membatik, dia harus mencari cara lain. Pada satu titik ia bahkan harus menarik diri dari kontes ‘batik terpanjang di dunia’.


Saat Yulia beranjak dewasa, keinginan utamanya adalah membuat komunitas pembatik di Palangkaraya. Terlepas dari beberapa tantangan yang dia hadapi untuk mewujudkan mimpinya, termasuk meminjam uang dari Bank Indonesia untuk membeli alat dan bahan baku, dia akhirnya mendirikan “Komunitas Pecinta Benang Bintik” – ‘Komunitas Pecinta Batik’.


Pecinta batik Palangkaraya bergabung dalam kelompok tersebut dan misi Yulia untuk mempromosikan warisan budaya pembuatan batik di Kalimantan Tengah sejauh membuat pakaian menggunakan kain batik dan membiarkan penduduk setempat meminjamnya secara gratis.


Salah satu cobaan utama Yulia adalah menemukan pelanggan yang bersedia membayar uang untuk batiknya. Dia melewati bulan tanpa produk tunggal yang dijual, dan berjuang untuk membayar kembali pinjaman bank. Namun, semangat Yulia kuat dan ia berhasil mewujudkan ide cemerlangnya: membuka workshop membatik untuk umum dan membebankan biaya kepada pengunjung yang ingin mempelajari teknik membatik di Kalimantan Tengah. Inilah kunci dari titik baliknya: satu per satu, pelanggan mulai berdatangan.


Saya suka seni batik berbakat Yulia, dan saya jamin tidak semua orang Dayak bisa membuat batik seperti miliknya. Saya senang mendukung dan membiayai usaha kecil seperti ini, yang dapat memberdayakan masyarakat lokal dan menjunjung tinggi produk dan seni lokal Dayak di Kalimantan Tengah, yang hampir punah di era modern. Yulia memiliki potensi yang luar biasa yang menurut saya tidak bisa disia-siakan.


Begitu kami memutuskan untuk mengikutsertakan sekolah membatik Yulia dalam tur kami, kami berupaya memasarkan kegiatan ini. Klien saya sangat senang dengan waktu yang mereka habiskan bersama Yulia si pembatik, dan pusat belajar membatiknya telah menjadi salah satu hal utama yang dapat dilakukan wisatawan di Palangkaraya.
Central Borneo Guide sangat mendukung usaha kecil masyarakat lokal Palangkaraya.

Similar Posts